Apa Itu Sumber Penerimaan Negara
Apa Itu Sumber Penerimaan Negara - Pinjaman pemerintah merupakan sumber penerimaan negara, yang dilakukan apabila terjadi defisit anggaran yang dikemudian hari akan menjadi beban pemerintah, karena pinjaman tersebut harus dibayar kembali, berikut dengan bunganya. Pinjaman dapat diperoleh dari dalam maupun luar negeri dimana sumber pinjaman bisa berasal pemerintah, institusi perbankan, institusi non bank, maupun individu. Pinjaman ini biasa disebut dengan utang, dimana utang ada pengaruhnya dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara yang dalam pendapatannya akan dipotong untuk cicilan pembayaran.
Maka dapat dibayangkan sebagian pendapaatan akan berkurang untuk modal, dan akan menjadi suatu pertanyaan bagaimana kalau pendapatan itu sendiri masih kurang untuk membiayai pembaangunan dalam negeri sementara harus akan tetap membayar besarnya cicilan pinjaman yang harus di keluarkan. Berbagai kebijakan tentu akan dilakukan oleh pemerintah seperti misalnya berhemat dengan meminimalisir angaran pengeluaran yang tidak perlu, meminta akuntabilitas para pejabat dari bawah sampai atas agar produktifitas lebih meningkat, dan menggali SDM dan SDA yang tesedia agar di manfaatkan secara baik dan no korup.
Bisa di bayangkan dari sekian jumlah utang yang ditanggung indonesia yang ada jika dibagi dengan jumlah penduduk maka berapa biaya yang di tangguh untuk setiap individu atau perkapita. Dengan demikian kita akan mengetahui yang secara tidak langsung penduduk perkapita memiliki utang yang ditanggung dan harus di bayar. Dalam hal ini akan di uraiakan besarnya nilai pinjaman indonesia 10 tahun terakhir yang sudah tergabung secara nasional maupun internasional seperti pinjaman dalam negeri, bilateral, multilateral, komersil, dan supplier. Dan juga jumlah penduduk yang berdasarka sensus tahun 2000 dan 2010.
Negara yang dominan memberikan pinjaman kepada indonesia
1. Jepang: USD45,13 miliar atau sebesar 20,4% dari total pinjaman.
2. Singapura: USD 35,38 miliar atau 16,0%.
3. AS: USD26,91 miliar atau 12,1%.
4. Belanda: USD13,58 miliar atau 6,1%.
5. Jerman: USD3,84 miliar atau 1,7%.
Tabel 2.a Utang Indonesia dan Rasionya terhadap PDB
Tabel 2.b Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Dari dua tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tabel 2.a, utang luar negeri Indonesia secara rata-rata mengalami peningkatan, sementara Rasionya terhadap PDB semakin kecil dan pada tabel 2.b, menunjukkan dari tahun 2000-2011 pertumbuhan ekonomi Indonesia secara rata-rata mengalami peningkatan secarafluktuasi pada tahun 2001 dan tahun 2009 dikarenakan krisis eropa pada tahun 2008. Dapat dilihat pertumbuhan ekonomi semakin membaik yang bisa dilihat dari rasio utang terhadap PDB yang juga semakin turun. Dan pertumbuhan ekonomi yang secara perlahan mengalami peningkatan Secara Teori Pinjaman dilakukan dengan tujuan penambahan modal dan menutupi defisit anggaran dari data diatas dapat dilihat bahwa rasio hutang terhadap PDB semakin rendah. Menunjukkan Indonesia mengalami surplus dari pinjaman yang dilakukan.